Vaginitis kerap hadir tanpa gejala yang mencolok seperti sedikit rasa gatal, keputihan yang tampak normal, atau
sekadar bau yang berubah. Karena itu, banyak wanita tidak menyadari bahwa tubuhnya sedang memberi sinyal adanya
masalah. Tak jarang, kondisi ini baru terdeteksi ketika sudah mengganggu kenyamanan atau berulang terus-menerus.
Perbedaan Vaginitis dengan Infeksi Vagina Lainnya
Kondisi seperti gatal, keputihan berlebih, atau bau tak sedap memang bisa menjadi tanda banyak hal, tapi salah satu
penyebab paling umum adalah vaginitis. Vaginitis adalah peradangan pada dinding vagina yang bisa disebabkan oleh
infeksi, iritasi, atau perubahan keseimbangan flora vagina. Sayangnya, karena gejalanya ringan dan menyerupai
infeksi vagina lainnya, seperti infeksi saluran kemih atau kandidiasis ringan, banyak wanita tidak menyadari bahwa
yang mereka alami adalah vaginitis.
Perbedaannya terletak pada penyebab dan pola gejala. Infeksi jamur biasanya ditandai keputihan kental dan gatal
hebat, sedangkan infeksi bakteri menimbulkan bau menyengat. Vaginitis bisa memiliki kombinasi gejala yang lebih
samar dan tak spesifik.
Gejala Vaginitis yang Sering Diabaikan
Karena gejalanya kerap mirip dengan infeksi ringan lainnya, vaginitis sering tidak terdeteksi sejak awal. Padahal,
tubuh sebenarnya sudah memberikan tanda-tanda yang bisa dikenali, hanya saja sering diabaikan atau dianggap tidak
serius.
1. Keputihan Tidak Normal
Keputihan memang bagian alami dari sistem reproduksi wanita, tapi perubahan tekstur, warna, atau jumlahnya bisa
menjadi tanda adanya gangguan. Pada vaginitis, keputihan bisa menjadi lebih kental, berwarna abu-abu, putih
kekuningan, atau bahkan berbuih, tergantung jenis infeksinya.
2. Rasa Gatal atau Terbakar
Sensasi gatal atau perih di area kewanitaan sering dianggap akibat keringat, pembalut, atau celana dalam ketat.
Padahal, ini bisa menjadi tanda adanya iritasi atau peradangan akibat vaginitis, terutama jika berlangsung
terus-menerus atau makin parah saat menjelang haid.
3. Perubahan Bau dan Warna di Area Kewanitaan
Vaginitis juga bisa menyebabkan bau tidak sedap, kadang amis atau menyengat, yang muncul tiba-tiba tanpa penyebab
jelas. Bersamaan dengan itu, warna cairan dari vagina pun bisa berubah, menjadi lebih pekat atau kusam, menandakan
adanya ketidakseimbangan flora.
4. Nyeri saat Buang Air Kecil atau Berhubungan Intim
Rasa nyeri atau perih saat buang air kecil dan saat berhubungan seksual juga bisa menjadi gejala vaginitis yang
sering salah diartikan sebagai infeksi saluran kemih. Padahal, jika disertai gejala lain seperti keputihan atau bau
menyengat, kemungkinan besar ada peradangan pada jaringan vagina itu sendiri.
Penyebab dan Cara Mencegah Vaginitis
Vaginitis bisa terjadi karena berbagai faktor, baik dari dalam tubuh maupun pengaruh lingkungan sekitar.
Ketidakseimbangan flora normal di vagina, penggunaan produk pembersih yang mengandung pewangi keras, hingga
perubahan hormon akibat siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause, semuanya bisa menjadi pemicu. Aktivitas
seksual tanpa perlindungan serta kebiasaan tidak menjaga kebersihan area intim juga memperbesar risiko terjadinya
peradangan.
Untuk mencegah vaginitis, penting bagi wanita untuk menjaga kebersihan area kewanitaan dengan cara yang tepat.
Hindari penggunaan sabun biasa yang tidak dirancang untuk area intim, jangan melakukan douching, dan gunakan pakaian
dalam berbahan katun yang tidak menyerap keringat. Di samping itu, memilih pembersih khusus kewanitaan dengan pH
seimbang dan bahan alami juga sangat dianjurkan.
Salah satu produk yang bisa membantu menjaga kesehatan area kewanitaan adalah Sumber Ayu Clear White dengan 3X
Whitening Extracts. Produk ini tidak hanya membersihkan dengan lembut (Cleans Gently), tetapi juga memiliki formula
khusus untuk melindungi dari bakteri penyebab bau tak sedap dan membantu mengurangi rasa gatal (Odour Protection &
Itchy Care Formula). Dengan pH 3.5 yang sesuai dengan kondisi alami area kewanitaan, Sumber Ayu membantu menjaga
keseimbangan bakteri baik dan buruk.
Diformulasikan dari bahan-bahan alami, produk ini mengandung Ekstrak Daun Sirih sebagai antiseptik alami, Bengkoang,
Susu, dan Chamomile untuk membantu mencerahkan area kulit yang menggelap, serta Ekstrak Kayu Rapet dan Manjakani
untuk merawat kekencangan kulit. Dikemas secara eksklusif dalam box untuk mencegah kontaminasi, dan telah
tersertifikasi HALAL oleh MUI dan BPJPH serta BPOM, produk ini aman digunakan sehari-hari. Bahkan telah melalui uji
dermatologi di bawah pengawasan dokter kulit.
Dengan perawatan rutin yang tepat dan pemilihan produk yang sesuai, kamu bisa menjaga kesehatan area kewanitaan
sekaligus mencegah vaginitis sejak dini. Mulailah dari sekarang dengan memilih pembersih yang tak hanya aman, tapi
juga memberikan manfaat ganda seperti Sumber Ayu Clear White, sahabat sehat dan cerah untuk wanita Indonesia.